Perusahaan-perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) mulai menggunakan situs jejaring sosial untuk media promosi dan pemasaran. "Indonesia pengguna Internet tertinggi nomor empat sedunia, potensi promosi melalui Internet tinggi," kata Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim, di sela National Launching BUMN Marketeers di gedung BNI, Jakarta, Kamis, 12 April 2012.
Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak pengguna Facebook dan kelima pemakai Twitter. Ini menjadi peluang untuk menjalin komunikasi dengan nasabah dan menarik calon nasabah baru.
BNI sendiri mempunyai follower 55,6 ribu orang di Twitter dan 102,5 ribu fanspage di Facebook. BNI sudah menggunakan Facebook sejak Agustus 2009 dan Twitter sejak Juni 2009. Melalui jejaring sosial itu BNI bisa mengetahui keluhan dan ucapan simpati dari nasabah. "Apalagi kalau ucapan simpati di re-tweet, bisa jadi ajang promosi gratis," tutur Felia. Khalayak di ranah maya, kata Felia, bisa menjadi promotor sukarela.
Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, juga menyampaikan hal serupa. Rinaldi mengatakan Telkom membentuk dua tim untuk melayani pelanggan di Twitter dan Facebook, yakni tim komplain dan marketing. Jejaring sosial, menurut Rinaldi, menjadi media promosi melalui omongan orang di dunia maya.
Menurut pakar pemasaran Hermawan Kertajaya, senior marketeers harus berhati-hati dengan marketeers yang masih muda. Marketeers yang sudah tua biasanya malas untuk mengakses Internet, padahal saat ini jejaring sosial menjadi ajang promosi yang baik. "Kalau mereka tetap seperti ini, 2020 pasti habis," kata Hermawan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan para praktisi marketing harus mampu berinovasi karena kunci bisnis ada di sini. "Sebagus apa pun menajemen tidak akan berhasil perusahaan tersebut jika tidak ada marketing yang andal," tutur Dahlan. (ref : Tempo)
Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara ketiga terbanyak pengguna Facebook dan kelima pemakai Twitter. Ini menjadi peluang untuk menjalin komunikasi dengan nasabah dan menarik calon nasabah baru.
BNI sendiri mempunyai follower 55,6 ribu orang di Twitter dan 102,5 ribu fanspage di Facebook. BNI sudah menggunakan Facebook sejak Agustus 2009 dan Twitter sejak Juni 2009. Melalui jejaring sosial itu BNI bisa mengetahui keluhan dan ucapan simpati dari nasabah. "Apalagi kalau ucapan simpati di re-tweet, bisa jadi ajang promosi gratis," tutur Felia. Khalayak di ranah maya, kata Felia, bisa menjadi promotor sukarela.
Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, juga menyampaikan hal serupa. Rinaldi mengatakan Telkom membentuk dua tim untuk melayani pelanggan di Twitter dan Facebook, yakni tim komplain dan marketing. Jejaring sosial, menurut Rinaldi, menjadi media promosi melalui omongan orang di dunia maya.
Menurut pakar pemasaran Hermawan Kertajaya, senior marketeers harus berhati-hati dengan marketeers yang masih muda. Marketeers yang sudah tua biasanya malas untuk mengakses Internet, padahal saat ini jejaring sosial menjadi ajang promosi yang baik. "Kalau mereka tetap seperti ini, 2020 pasti habis," kata Hermawan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan para praktisi marketing harus mampu berinovasi karena kunci bisnis ada di sini. "Sebagus apa pun menajemen tidak akan berhasil perusahaan tersebut jika tidak ada marketing yang andal," tutur Dahlan. (ref : Tempo)